Langsung ke konten utama

061011: Alternatif Kegiatan Weekend di Kobe


Hari Minggu tgl 9 Oktober 2011
Ada undangan main tenis dari Kobe Nursing School (a/n Kawabata Sensei)
jam 13.00. Tempat : Kobe Nursing School, Gakuen-Toshi

Ada undangan dari KIS (Kobe Indonesian Society), kelompok pecinta angklung orang Jepang yang sering mengundang kita ngangklung bareng untuk menghadiri 
Festival Traditional Jepang "O-Matsuri"
Tempat ; Di Jinja / Shrine dekat Kasugano-michi Hankyu Eki..
Untuk rekan-rekan yang baru datang, langsung bisa merasakan nikmatnya udara dingin musim gugur Kobe sambil menikmati budaya Jepang.
Hari Senin 10 Oktober 2011
Jangan lupa ada Pengajian di Tempat Mas Razi n Ibu Novia di Rokkomichi
YUk datang rame2 sambil menikmati masakan khas Aceh.
 (sumber:ppi kobe)


Matsuri (?) is the Japanese word for a festival or holiday. In Japan, festivals are usually sponsored by a local shrine or temple, though they can be secular.

There are no specific matsuri days for all of Japan; dates vary from area to area, and even within a specific area, but festival days do tend to cluster around traditional holidays such as Setsubun or Obon. Almost every locale has at least one matsuri in late summer/early autumn, usually related to the rice harvest.
Notable matsuri often feature processions which may include elaborate floats. Preparation for these processions is usually organized at the level of neighborhoods, or machi. Prior to these, the local kami may be ritually installed in mikoshi and paraded through the streets.
One can always find in the vicinity of a matsuri booths selling souvenirs and food such as takoyaki, and games, such as Goldfish scooping.Karaoke contests, sumo matches, and other forms of entertainment are often organized in conjunction with matsuri. If the festival is next to a lake, renting a boat is also an attraction.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Japanese_festivals)
Favorite elements of the most popular matsuri, such as the Nada Kenka Matsuri of Himeji or the Neputa Matsuri of Hirosaki, are often broadcast on television for the entire nation to enjoy. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjuangan Beli HP dan Nomer Baru di Nagoya

 Ternyata, meski pernah di Kobe city, tak semudah yang kubayangkan dalam membeli nomer hp baru. Syaratnya cukup mudah, hanya membawa ID card (baik residence maupun mahasiswa), kartu ATM bank jepang dan passport.  Awalnya mencoba tanya ke AU, apakah bisa ambil kontrak nomernya dan sekaligus HP. AU mensyaratkan transaksi lebih baik menggunakan kartu kredit. Ini yang aku tak punya. Karena tak pernah suka memilki kartu ini, bermasalah menurutku. Atau, bisa beli cash dulu hp carier AU, lalu buat kontrak langganan nomer dan paket datanya. Kuputusakan, cari perusahaan lain yang tanpa kartu kredit. Di lantai 3, ada softbank, lumayan tanpa kartu kredit. Cukup senang, sehingga sudah mau input semua data, tibalah mereka cek saldo rekening. Karena masih baru tiba dan hanya mengandalkan support bulanan, tentu saja tak banyak di rekening. Sekali lagi, mereka tawarkan beli hp secara tunai lalu langganan paket datanya bisa pake kartu debit. Gagal lagi. Kembali ke lantai 1 digedung mall, masih ada hara

Pemerintah Jepang Mempertimbangkan Pelonggaran Status Darurat Covid-19

  Sumber gambar:wikipidia.org Seperti diberitakan NHK World-Japan, bahwa hingga 7 Maret 2021 pemerintah pusat Jepang memberlakukan status darurat Covid, dengan pembatasan aktivitas penduduk.  Pada 7 Februari 2021, berita ini ditulis, Pemerintah sedang mereviu dan mengevaluasi beberapa daerah yang apabila sebelum 7 Maret 2021 sudah mengalami penurunan kasus covid, bisa dipertimbangkan kembali status kedaruratannya. Pemerintah Jepang terus berkonsultasi kepada para pakar untuk menangani covid dan mencegah resiko terburuk pada masyarakat. Pertemuan dengan para pakar tersebut diagendakan hari Jumat ini. Diharapkan bisa menghasilkan kebijakan sebagai pertimbangan perubaha/perbaikan aturan penanggulangan covid.  Di lain pihak, Gubernur Osaka, Yohimura Hirofumi, mengajukan pelonggaran aturan kepada pemerintah pusat mengingat terjadi penurunan kasus di beberapa daerah. Permohonan ini bisa dijadikan sebagai pertimbangan dalam revisi aturan mergency yang diterapkan. Pertemuan Asosiasi Gubernur J

Travel Bag Tidak Bisa Dibuka

 Baru saja masuk apato, pintu sudah diketuk temenku dari India. Ternyata, dua tas besarnya, tempat baju dan barang-barangnya dari India, tidak bisa dibukanya. Dengan modal sedikit nekat, aku iyakan saja untuk pergi ke kamarnya, sambil melihat langsung problemnya. Tepat sekali, dua tasnya tidak bisa dibuka, macet, meski sudah menggunakan kode angka yang telah di set nya. Baiklah. It's time for me to open google and youtube. Let's find the solution. Hampir setengah jam utak atik dan mencoba mempraktikan hasil tutorial di youtube. Akhirnya terpecahkan. Pertama, cara posisi lubang disetiap angka sandinya. Letakkan pada posisi yang sama. Lalu putar satu persatu ke arah yang sama. Coba beberapa kali. Dan wow, bisa terbuka. Alhamdulillah, bisa bermanfaat bagi yang lain.  Jika anda mengalami hal yang sama, cari saja di google atau youtube dengan kata kunci "cara membuka kunci koper", "how to unlock luggage lock", "Cara Mudah Buka Koper Lupa Kode Kunci", da