Langsung ke konten utama

281011: Berangkat Ke Jepang

Saya memulai cerita di blog ini dengan keberangkatan dari Indonesia. Saya harus beangkat ke jepang melalui Denpasar,karena bandara yang dituju Kansai. Anehnya, jalur udara yang saya tempuh: Yogya-jakarta-denpasar-kansai. Tahu kenapa? Karena rumah berada dekat Yogya (3 jam perjalanan kereta), dan pihak pengurus beasiswa kuliah, ada di Jakarta. Jika ditotal perjalan uadara yang ditempuh kurang lebih 10 jam (yogya-kansai) plus menunggunya bisa jadi 15 jam.

Maximal bawaan yang bisa masuk di bagasi pesawat adalah 30 Kg, saya naik pesawat Garuda Indonesia, jika lebih dari 30 kg maka dikenakan biaya tambahan ada yang mengatakan 10 dollar amrik ada yang mengatakan aturan baru yaitu 25 dollar. Ini pun yang menjadi masalah seorang teman, ketika ia ingin berangkat ke Nigata, barang bawaannya over capacity dan harus membayar tambahan. Sang petugas "ngotot" memberlakukan aturan baru sehingga harus menambah 4 jutaan, beruntungnya masalah tersebut bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik sehingga sang petugas "keliru" memberlakukan dan tetap terkena hanya 10 dollar. Jadi bagi penumpang, berhati-hatilah dalam setiap aturan yang diterpakan, pastikan dulu aturan yang benar dan komunikasikan dengan baik.Alhamdulillah, sesuau banget, berat bawaanku yang ditaruh di bagasi hanya 29,6 Kg, jadinya lolos tanpa nambah uang.

Penerbangan ke Jepang dikenakan pajak 150 ribu. selain karcis saya akan diberi kartu bagasi dan pajak. setiba di Denpasar, transit dan harus mengisi form yang ada di Imigrasi, amil formnya dan isi, mulai nama, nomer pasport, tujuan, nomer pesawat, ttl, dan ttd. Ada 2 bagian, serahkan yang keberangkatan dan tetap pegang yang kepulangan.

Dari Denpasar berangkat jam 00.45 WITA.

Foto:
Prama bersama keluarga dan teman di Bandara Adi Sucipto Yogya.

 Zainal (ke Hiroshima), ketika di pesawat menuju Jakarta.

Check in di Denpasar,bersiap ke Kansai. (dicek kembali tiket dan barang bawaan di bagasi),setelah itu menuju ke imigrasi di lantai dua,mengisi form.

Tiba di Kansai airport, setelah melalui cek imigrasi jepang dengan menunjukkan pasport dan mengisi 2 form.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjuangan Beli HP dan Nomer Baru di Nagoya

 Ternyata, meski pernah di Kobe city, tak semudah yang kubayangkan dalam membeli nomer hp baru. Syaratnya cukup mudah, hanya membawa ID card (baik residence maupun mahasiswa), kartu ATM bank jepang dan passport.  Awalnya mencoba tanya ke AU, apakah bisa ambil kontrak nomernya dan sekaligus HP. AU mensyaratkan transaksi lebih baik menggunakan kartu kredit. Ini yang aku tak punya. Karena tak pernah suka memilki kartu ini, bermasalah menurutku. Atau, bisa beli cash dulu hp carier AU, lalu buat kontrak langganan nomer dan paket datanya. Kuputusakan, cari perusahaan lain yang tanpa kartu kredit. Di lantai 3, ada softbank, lumayan tanpa kartu kredit. Cukup senang, sehingga sudah mau input semua data, tibalah mereka cek saldo rekening. Karena masih baru tiba dan hanya mengandalkan support bulanan, tentu saja tak banyak di rekening. Sekali lagi, mereka tawarkan beli hp secara tunai lalu langganan paket datanya bisa pake kartu debit. Gagal lagi. Kembali ke lantai 1 digedung mall, masih ada hara

Pemerintah Jepang Mempertimbangkan Pelonggaran Status Darurat Covid-19

  Sumber gambar:wikipidia.org Seperti diberitakan NHK World-Japan, bahwa hingga 7 Maret 2021 pemerintah pusat Jepang memberlakukan status darurat Covid, dengan pembatasan aktivitas penduduk.  Pada 7 Februari 2021, berita ini ditulis, Pemerintah sedang mereviu dan mengevaluasi beberapa daerah yang apabila sebelum 7 Maret 2021 sudah mengalami penurunan kasus covid, bisa dipertimbangkan kembali status kedaruratannya. Pemerintah Jepang terus berkonsultasi kepada para pakar untuk menangani covid dan mencegah resiko terburuk pada masyarakat. Pertemuan dengan para pakar tersebut diagendakan hari Jumat ini. Diharapkan bisa menghasilkan kebijakan sebagai pertimbangan perubaha/perbaikan aturan penanggulangan covid.  Di lain pihak, Gubernur Osaka, Yohimura Hirofumi, mengajukan pelonggaran aturan kepada pemerintah pusat mengingat terjadi penurunan kasus di beberapa daerah. Permohonan ini bisa dijadikan sebagai pertimbangan dalam revisi aturan mergency yang diterapkan. Pertemuan Asosiasi Gubernur J

Travel Bag Tidak Bisa Dibuka

 Baru saja masuk apato, pintu sudah diketuk temenku dari India. Ternyata, dua tas besarnya, tempat baju dan barang-barangnya dari India, tidak bisa dibukanya. Dengan modal sedikit nekat, aku iyakan saja untuk pergi ke kamarnya, sambil melihat langsung problemnya. Tepat sekali, dua tasnya tidak bisa dibuka, macet, meski sudah menggunakan kode angka yang telah di set nya. Baiklah. It's time for me to open google and youtube. Let's find the solution. Hampir setengah jam utak atik dan mencoba mempraktikan hasil tutorial di youtube. Akhirnya terpecahkan. Pertama, cara posisi lubang disetiap angka sandinya. Letakkan pada posisi yang sama. Lalu putar satu persatu ke arah yang sama. Coba beberapa kali. Dan wow, bisa terbuka. Alhamdulillah, bisa bermanfaat bagi yang lain.  Jika anda mengalami hal yang sama, cari saja di google atau youtube dengan kata kunci "cara membuka kunci koper", "how to unlock luggage lock", "Cara Mudah Buka Koper Lupa Kode Kunci", da