Langsung ke konten utama

Karantinapun, Masih Ada yang Positif Corona

 Apabila anda masuk ke Jepang, dipastikan syaratnya untuk karantina 2 minggu. Diminimalisir bertemu dengan orang lain. Pun, saya mengalami hal yang sama. Harus di karantina di Tokyo. Pada hari ke -11 dikejutkan dengan informasi, ada peserta karantina (entah kamar mana) positif corona tanpa gejala. Pada yang lain dihimbau untuk tetap di kamar dan memperketat protokol kesehatan.

Virus ini memang menakjubkan, saya dibuat bingung jika melihat realita yang ada. Di satu sisi, ada teman yang positif tanpa gejala, tidak lama kemudian langsung negatif karena daya tahan tubuhnya lumayan kuat. Di sisi yang lain, ada kawan yang harus dirawat hingga berpuluh-puluh hari karena bergejala hingga sulit bernafas. Dan bahkan ada kawan karib yang meninggal syahid karena penyakit ini.

Tak bisa dianggap remeh, dan juga jangan terlalu berlebihan menyikapinya. Bertawakal menghindarinya sekuat mungkin, berikhtiar tetap hidup sehat dan berdoa. Itulah kuncinya. Bisa jadi memang virus ini, mahluk Allah yang menjadi prajuritNya, untuk menguji hambaNya. Mana yang bersyukur, mana yang mengkufurinya. Mana yang sabar dan mana yang membangkang.

Untuk wabah ini, merupakan musibah yang bisa mengenai siapapun, mau orang sholih atau pembangkang sekalipun. Ini mengingatkan agar kita selalu waspada dan lebih perhatian terhadap sesama makhluk. Kerusakan di laut, daratan dan udara sudah nyata. Maka, seyogyanyalah kita mencegah. Kalo tidak, musibah kan menimpa semua.

Semoga pandemi ini, segera berakhir dan kita bisa hidup sehat. Semua adalah ujian. Bersabar dan terus berikhtiar tanpa melupakan doa.

Tokyo, 14 Desember 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjuangan Beli HP dan Nomer Baru di Nagoya

 Ternyata, meski pernah di Kobe city, tak semudah yang kubayangkan dalam membeli nomer hp baru. Syaratnya cukup mudah, hanya membawa ID card (baik residence maupun mahasiswa), kartu ATM bank jepang dan passport.  Awalnya mencoba tanya ke AU, apakah bisa ambil kontrak nomernya dan sekaligus HP. AU mensyaratkan transaksi lebih baik menggunakan kartu kredit. Ini yang aku tak punya. Karena tak pernah suka memilki kartu ini, bermasalah menurutku. Atau, bisa beli cash dulu hp carier AU, lalu buat kontrak langganan nomer dan paket datanya. Kuputusakan, cari perusahaan lain yang tanpa kartu kredit. Di lantai 3, ada softbank, lumayan tanpa kartu kredit. Cukup senang, sehingga sudah mau input semua data, tibalah mereka cek saldo rekening. Karena masih baru tiba dan hanya mengandalkan support bulanan, tentu saja tak banyak di rekening. Sekali lagi, mereka tawarkan beli hp secara tunai lalu langganan paket datanya bisa pake kartu debit. Gagal lagi. Kembali ke lantai 1 digedung mall, masih ada hara

Pemerintah Jepang Mempertimbangkan Pelonggaran Status Darurat Covid-19

  Sumber gambar:wikipidia.org Seperti diberitakan NHK World-Japan, bahwa hingga 7 Maret 2021 pemerintah pusat Jepang memberlakukan status darurat Covid, dengan pembatasan aktivitas penduduk.  Pada 7 Februari 2021, berita ini ditulis, Pemerintah sedang mereviu dan mengevaluasi beberapa daerah yang apabila sebelum 7 Maret 2021 sudah mengalami penurunan kasus covid, bisa dipertimbangkan kembali status kedaruratannya. Pemerintah Jepang terus berkonsultasi kepada para pakar untuk menangani covid dan mencegah resiko terburuk pada masyarakat. Pertemuan dengan para pakar tersebut diagendakan hari Jumat ini. Diharapkan bisa menghasilkan kebijakan sebagai pertimbangan perubaha/perbaikan aturan penanggulangan covid.  Di lain pihak, Gubernur Osaka, Yohimura Hirofumi, mengajukan pelonggaran aturan kepada pemerintah pusat mengingat terjadi penurunan kasus di beberapa daerah. Permohonan ini bisa dijadikan sebagai pertimbangan dalam revisi aturan mergency yang diterapkan. Pertemuan Asosiasi Gubernur J

Travel Bag Tidak Bisa Dibuka

 Baru saja masuk apato, pintu sudah diketuk temenku dari India. Ternyata, dua tas besarnya, tempat baju dan barang-barangnya dari India, tidak bisa dibukanya. Dengan modal sedikit nekat, aku iyakan saja untuk pergi ke kamarnya, sambil melihat langsung problemnya. Tepat sekali, dua tasnya tidak bisa dibuka, macet, meski sudah menggunakan kode angka yang telah di set nya. Baiklah. It's time for me to open google and youtube. Let's find the solution. Hampir setengah jam utak atik dan mencoba mempraktikan hasil tutorial di youtube. Akhirnya terpecahkan. Pertama, cara posisi lubang disetiap angka sandinya. Letakkan pada posisi yang sama. Lalu putar satu persatu ke arah yang sama. Coba beberapa kali. Dan wow, bisa terbuka. Alhamdulillah, bisa bermanfaat bagi yang lain.  Jika anda mengalami hal yang sama, cari saja di google atau youtube dengan kata kunci "cara membuka kunci koper", "how to unlock luggage lock", "Cara Mudah Buka Koper Lupa Kode Kunci", da